Semua  

SENYUM DAN SEMANGAT OBAT MUJARAB BUAT PASIEN CORONA

WAJAH  berseri-seri terlihat jelas di wajah Mustakim (40 tahun) yang dinyatakan sembuh dari Virus Corona (Covid-19) oleh para medis di RSUD Jayapura. Mustakim bersama 7 pasien lainnya akhirnya diijinkan pulang setelah mendapat perawatan intensif selama kurang lebih dua minggu.

“Saya senang bisa pulang hari ini. Saya berterimakasih kepada tim perawat dan dokter di RSUD Jayapura yang begitu cermat memberikan kami motifasi untuk bisa melawan virus ini, dan hari ini kami bisa pulang ke rumah,” kata Mustakin, Senin, 20 April 2020, di Jayapura.

Kata Mustakim, masyarakat tidak perlu khawatir dengan Virus Corona (Covid-19), karena dirinya yakin bahwa rumah sakit yang ada di Papua dapat mengatasinya, walau hingga kini belum ada vaksin atau obat untuk menyembuhkannya. “Intinya, kita tidak boleh stres, lakukan semua apa yang dianjurkan oleh dokter maupun perawat kalau kita dirawat di rumah sakit. Pelayanan di sini (RSUD Jayapura) sudah seperti di hotel, karena segala kebutuhan kami dipenuhi oleh pihak rumah sakit,” ujarnya.

Mei Ernawati Zega (21 tahun), pasien Corona lainnya yang juga dinyatakan sembuh, menimpali bahwa berkat kerja keras para medis di RSUD Jayapura, dirinya bisa sembuh dan diijinkan pulang. “Ini sebuah anugerah yang diberikan Tuhan kepada kami. Semoga pasien yang lain bisa sembuh juga. Pesan saya kepada para pasien yang saat ini masih dirawat, jangan stres, lalukan hal-hal yang bisa membuat kita senang. Jangan panik, karena petugas kesehatan selalu ada untuk kita,” pesannya.

dr Viktor, dokter spesialis penyakit paru, mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena para pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Jayapura cukup bersemangat untuk sembuh. “Itu dibuktikan dengan kehidupan mereka selama dua minggu di rumah sakit dengan selalu hidup sehat. Semua anjuran yang kami berikan, selalu dilakukan dengan senang hati. Kami (para medis) selalu berusaha untuk mempertahankan imunitas tubuh pasien tetap stabil. Jangan sampai drop, karena kalau drop akan membahayakan pasien itu sendiri,” ujarnya.  (F.1010)