RSUD Jayapura Alami Keterbatasan Nakes Menyusul 30 Petugas Positif Covid-19

Silwanus mengakui, ketersediaan oksigen dan obat untuk pasien Covid-19 tercukupi, meskipun kondisinya menipis. “Jika dalam 1-2 hari kedepan, pasien terus berdatangan, kami pihak rumah sakit khawatir kebutuhan oksigen makin meningkat. Sama halnya dengan kondisi obat-obatan,” jelasnya.

Kendala lainnya Papua membutuhkan APD. Untuk ketersediaan ini, pihaknya telah berkordinasi  dengan Kapolri, Kementerian Sosial, agar mendapatkan dukungan. “Walaupun semua hal ini menipis. Kami masih bisa untuk kendalikan,” katanya.

Baca Juga : Seorang Dokter Meninggal Pasca Terpapar Covid-19 di Teluk Wondama, Papua Barat

Silwanus menambahkan, pemasok oksigen di Kota Jayapura hanya satu tempat dan dapat memproduksi oksigen per hari hanya 180 tabung. Dari jumlah tersebut, sebanyak 120 tabung merupakan kebutuhan RSUD Dok II, semnetara sisanya 60 tabung baru dapat didistribusikan ke rumah sakit lainnya.

“Untuk mengatasi hak  ketersediaan oksigen, RSUD Jayapura telah mendatangkan mesin oksigen dan direncanakan awal bulan Agustus, mesin akan tiba di Kota Jayapura. Sementara untuk RS Abepura dikabarkan sudah mempunyai mesin sendiri untuk kebutuhan oksigen,” jelasnya.

Silwanus minta kepada masyarakat di Papua, untuk menerapkan protokol kesehatan ketat dengan menjalankan 5 M. Sebab kasus Covid-19 di Papua kondisinya tak sama dengan bulan Maret. “Kondisi di bulan Juni, rata-rata pasien yang datang dalam kondisi CT rendah dan sangat mengkhawatirkan. Walau begitu, kita tetap semagat dan menjaga diri dari Virus ini,” pungkas Silwanus. (rud/ren)