Kota Mojokerto Menerima Anugerah Adipura

Anugerah Adipura yang diraih ketiga kalinya ini diserahkan Wakil Presiden RepubIik Indonesia, Jusuf Kalla, kepada Walikota Mojokerto, Ning Ita.
Anugerah Adipura yang diraih ketiga kalinya ini diserahkan Wakil Presiden RepubIik Indonesia, Jusuf Kalla, kepada Walikota Mojokerto, Ning Ita.
Anugerah Adipura yang diraih ketiga kalinya ini diserahkan Wakil Presiden RepubIik Indonesia, Jusuf Kalla, kepada Walikota Mojokerto, Ning Ita.
Anugerah Adipura yang diraih ketiga kalinya ini diserahkan Wakil Presiden RepubIik Indonesia, Jusuf Kalla, kepada Walikota Mojokerto, Ning Ita.

KOTA Mojokerto kembali menerima penghargaan anugerah Adipura kategori kota sedang untuk periode 2017-2018. Anugerah yang diraih ketiga kalinya ini diserahkan Wakil Presiden RepubIik Indonesia, Jusuf Kalla, kepada Walikota Mojokerto, Ning Ita, Senin (14/1/2019) di Auditorium Dr Soedjarwo Gedung Manggala Wanabhakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta.

Terima kasih untuk warga kota dan seluruh pasukan kuning yang turut membantu Kota Mojokerto menerima anugerah Adipura ketiga kalinya. Itu yang disampaikan Walikota Ning Ita yang bangga dengan capaian prestasi lingkungan yang diraih Kota Mojokerto.

Pada kesempatan ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan Adipura kepada 146 penerima, yang terdiri dari 1 Adipura Kencana, 119 Adipura, 10 Sertifikat Adipura, dan 5 Plakat Adipura, serta  Penghargaan Kinerja Pengurangan Sampah kepada 11 Kabupaten/Kota.

Dalam laporannya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar, menjelaskan bahwa anugerah Adipura diberikan kepada kota yang mampu menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan yang baik.

Sedangkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pengarahannya menyampaikan bahwa penghargaan Adipura adalah kebanggaan bahwa dengan kerja keras bisa memperbaiki kehidupan masyarakat. “Ada tiga hal yang menjadi isu dunia. Pertama adalah demokrasi, kedua adalah masalah HAM dan yang ketiga adalah masalah lingkungan hidup,” kata Jusuf Kalla.

Lebih lanjut Jusuf Kalla menyampaikan bahwa yang penting adalah memberi contoh kepada masyarakat dan memberikan stimulan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

“Bersih akan membawa hidup bersih, kalau kita hidup bersih maka orang akan merasa bersalah buang sampah di jalan dan demikian kalau kotor akan membawa kotor lebih banyak lagi,” lanjut wakil presiden.

Walikota Mojokerto setelah menerima pernghargaan menuturkan rasa syukur dan bahagianya menjadi bagian dari salah satu penerima penghargaan Adipura dari Wakil Presiden Jusuf Kalla di antara 119 Kabupaten/Kota di Indonesia. Penghargaan yang telah diterima tiga tahun berturut-turut oleh Kota Mojokerto ini diapresiasi khusus oleh Ning Ita.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Mojokerto juga seluruh pasukan kuning yang bekerja membersihkan Kota Mojokerto di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto,” ucapnya.

Ke depan, untuk kembali meraih Adipura, Ning Ita ingin bisa berinovasi lebih dalam menangani urusan persampahan di Kota Mojokerto. Bahkan beberapa waktu lalu, Ning Ita bersama Cak Rizal dan DLH sempat melihat secara langsung proses pengolahan sampah yang akan diadopsi dari daerah tetangga. “Saya ingin pengolahan sampah di Kota Mojokerto menuju zero waste,” tuturnya.

Disampaikan Ning Ita bahwa upaya ini membutuhkan kerja sama berbagai pihak untuk mewujudkannya. “Khususnya kepada seluruh masyarakat untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Menjaga kota kita menjadi kota yang lebih bersih dan lebih cantik, karena small is beautiful,” lanjutnya.

Semakin padatnya penduduk maka persoalan sampah menjadi urusan yang sangat penting. Pemerintah daerah bisa mengupayakan melalui APBD namun yang paling penting adalah peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan.

“Masyarakat harus terlibat secara aktif minimal di lingkungan rumahnya sendiri untuk selalu membuang sampah, memilah sampah sebelum diangkut oleh pasukan kuning kita. Supaya tugas dari teman-teman yang ada di TPS, TPST dan juga TPA menjadi lebih ringan lagi,” tutur Ning Ita. (anang)