Diduga Rugikan Keuangan Negara LSM GIAK Laporkan Pengelolaan Dana Desa Talang Pangeran, Sumsel

FAKTA – Diduga merugikan keuangan negara, Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Anti Korupsi (LSM- GIAK) akan melaporkan penggunaan Dana Desa Talang Pangeran, Kecamatan Pemulutan Ulu, Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam penggunaan Dana Desa tahun 2021/2022 menurut Ketua GIAK. Riyan Pasaribu kepada wartawan, Dana Desa tahun 2021 sebesar Rp881.815.000 yang diperuntukan program Rehabilitasi Embung Desa.(Lanjutan) Pembangunan Gudang Embun Desa sebesar Rp.52.530.800 untuk tahap pertama.

Tahap kedua sebesar Rp238.256.800. untuk tahap ketiga sebesar Rp355.169.800 dengan demikian akumulasi dana pembangunan gudang Embung Desa sebesar Rp645.957.400.

Namun berdasarkan hasil investigasi Tim GIAK di lapangan fisik Pembangunan tersebut tidak sesuai dengan dana yang dikucurkan.

Nampaknya dalam pengerjaan asal jadi. Kemudian menurut Riyan Pasaribu kegiatan pelaksanaan penanggulangan tanggap darurat bencana sebesar Rp70.545.200. diduga dalam pelaksanaannya ada penyimpangan.

Kemudian kegiatan Satgas Karhutla untuk insentif petugas sebesar Rp12.250.000.Sangat terlalu besar.

Kemudian dana Desa tahun 2022 sebesar Rp835.795.000 yang digunakan Pemeliharaan jalan lingkungan Pemukiman sebesar Rp.65.078.000.

Namun berdasarkan investigasi tim .GIAK. diduga adanya penyimpangan , karena tidak sesuai pisik yang ada, tidak sesuai dengan dana yang tersedia, kemudian rehab Embung Desa, sebesar Rp35 juta untuk pos keamanan Rp25 juta.

“Diduga penyimpangan dana mulai dari tahun, 2018/19/20,” ujar Riyan.

Sementara itu, Kepala Desa Talang Pangeran, Kasnadi saat dihubungi media ini melalui nomor WA 0812.9616125x yang dikirimkan kepadanya tanggal. 24/9/22 mengatakan, “dindo mohon maaf, kami sudah diperiksa Inspektorat Provinsi Sumsel dan Kabupaten. Dan masalah dugaan sah saja, kemarin pak Bahuri saudara pak Firli Bahuri . ketua KPK Pusat udah konfirmasi dengan Media Pak Samsul, Ok dindo salam persaudaraan,” ujar nya.

Entah apa maksudnya membawa bawa nama saudara Ketua KPK, mungkin untuk menakuti nyali wartawan fakta. (ito/hai)